Mau kemana?

Saat ini mungkin menjadi salah satu waktu ter-krusial bagi saya (bukan versi on the spot), kenapa bisa begitu? ya, ada beberapa alasan yang membuat saya tertegun dan diam berpikir cukup lama. Sebenarnya ini hanya berawal dari pertanyaan singkat nan sederhana dari seorang teman lama yang sudah lama gag saling ngobrol. Awalnya pertanyaan basa basi biasa bertanya kabar, udah lulus belum dan pertanyaan terakhir kalo udah lulus cita citanya mau kemana?

Aku diam, berpikir, untuk jawaban pertanyaan terakhir itu. Iya habis lulus ini aku mau kemana dan ngapain ya? akhirnya obrolan kita pun membahas untuk jawaban pertanyaan terakhir itu.

Dulu ketika kecil kita bisa berucap dengan lantang ‘cita-citaku menjadi dokter, polisi, pilot dll’ beranjak besar cita cita semakin mengerucut dan realstis, ‘aku ingin bisa kuliah di UGM dll, namun sekarang ketika posisi kita sudah berada didalam cita-cita itu bahkan hampir habis masanya ‘mau lulus’. Kemana setelah ini? menjadi sebuah pertanyaan krusial. Entah kemana habis ini yang pasti cita-cita dan harapan harus tetap ada, mungkinร‚ย  bisa terus diperbaharui, jangan malah setelah kita sampai pada cita cita, kita terus berhenti.

Saat ini memang aku jenuh dengan sistem yang ada selama kuliah ini, namun harusnya aku punya harapan besar lain diluar itu yang satu per satu akan aku wujudkan, aku juga harus tetap menngembangkan diri. Bukan berarti ketika sudah lulus nanti kita berhenti belajar, bukan berarti ketika sudah bekerja nanti waktu kita habis hanya untuk pekerjaan kita, terjebak pada rutunitas dunia lalu mati, namun harusnya kita terus mengembangkan diri, terus menuntut ilmu, lebih lebih ilmu yang bisa menjadi bekal bagi kehidupan kita mendatang. Tersimpul dari obrolan tadi bahwa muara dari semua harapan adalah menjadi manfaat bagi orang lain, bekerja untuk sosial, sehingga ketika kebutuhan untuk sosial terpenuhi maka kebutuhan diri kita pun sudah terpenuhi juga tentunya.

Kemana saya setelah ini? mungkin saat ini belum terputuskan, namun secara sederhana saya membayangkan akan hal ini,bekerja dan bisa terus sambil belajar (entah sekolah lagi maupun menjadi profesional) sehingga bisa menabung, memberangkatkan haji dan umrah kedua orang tua saya, haji dan umrah saya, menabung untuk usaha, menabung untuk menikah dan membangun rumah tangga sehingga kehidupan saya terdamaikan dengan kesejahteraan, mendirikan sekolah, perpustakaan, kawasan belajar dll. Aku harap setelah itu akan muncul impian impian yang baru yang bisa memberikan arah kemana kita selanjutnya.

“jangan berhenti bercita cita dan berharap, karena ketika sudah tidak berharap maka kita hanya akan diam ditempat”

 

5 thoughts on “Mau kemana?

  1. yoi pik, semangat! kalo saya keliling dunianya akan saya mulai dari mekkah dulu ๐Ÿ™‚ hidup untuk mati/kehidupan setelahnya hehe

  2. Inilah dilema sarjana, mau idealis nerusin cita-cita atau bekerja seadanya. Aku setuju, Ge, muaranya nanti adalah tetep berbagi sama orang banyak, alias bermanfaat ๐Ÿ™‚

  3. Blog yang keren dan bagus sob ๐Ÿ™‚
    Terus posting artikel2nya sob, ane tunggu posting selajutnya ya ๐Ÿ™‚
    Kunjungi juga nih toko online ane di http://kedaishop.com barangnya

    keren-keren dan harganya juga murah-murah ๐Ÿ™‚
    Ditunggu kunjungannya sob ๐Ÿ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.