Tiba tiba saja di suatu siang hangponge  berbunyi, bener ini dengan mas Teguh? iya mbak | ini saya dari Harjo mau wawancara… | what? tentang apa mbak? saya gag nglakuin kriminal lho… | enggag mas, ini tentang penelitian PKM nya | ooo PKM, tapi saya kan gag masuk Pimnas mbak? | gag papa mas, ini tentang inovasi penelitiannya kog | beklah klo begitu, besok ya mbak jam 10 dikampus
Setelah mengumpulkan seluruh anggota keesokan harinya, jam 10 udah nge tem di kampus, maklum mau diwawancarai *halah berasa artis. tiktoktiktok kog gag nongol” mbaknya nih, ah jangan-jangan ngerjain nih, tiba tiba mbak nya telpon maaf mas baru bisa datang jam 11 lagi sakit anu soalnya, oww ya gapapa mbak, agag shock mbaknya malah curhat di telpon hihihi, ya sudah kita tunggu
Mbaknya pun datang, tanpa basa basi, ini inu, langsung aja deh ditanyain tentang PKM yang kita bikin. jadi ini adalah jenis Program Kreativitas Mahasiswa bidang teknologi tahun 2010/2011 silam. Judulnya sih “Sistem Pengamanan Dini pada Perampokan di Bank Berbasis One Touch Report” penelitian ini dibiayai oleh Dikti sayang gag masuk pimnas, yah gapapalah belum rejekinya kali ya 🙂
Jadi kapan mbak mau dimuat nih? besok mas di harjo… owww antusias sekali kita kita maklum pertama kali mau masuk koran, bahkan untuk rubrik kolom pembaca pun belum pernah, palagi secara khusus karena sesuatu masuk koran. Keesokan harinya salah seorang dari kita antusias beli koran harjo, e lha ternyata kog gag ada seperti yang di beritahu mbaknya | ah hoak ni mbak nya, ya sudahlah gapapa toh kita juga gag terlalu ngarep banyak kog.
Setelah beberapa waktu berlalu, ditemukanlah nama-nama kita di sini Koran dan itu lah yang dimaksut mbaknya, meskipun gag jadi dikoran cetak tapi gagpapa lah di koran-o hehehe
Sekali Tekan, Maling Langsung Terjebak
Banyaknya perampokan bank akhir-akhir ini menginspirasi mahasiswa UGM, yakni Teguh Budi Pratomo, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, Ferry Agusta Putra, Puspo Dewanto, dan Bryan Novega Whildan Bimantaka menciptakan sistem pengamanan dini terhadap perampokan di bank berbasis one touch report. Sistem ini diyakini bisa meningkatkan keamanan bank, toko atau perumahan, terutama ketika terjadi tindak kriminal. “Hal ini memungkinkan proses pelaporan kepada pihak yang berwajib saat kejahatan terjadi bisa lebih cepat,†jelas ketua tim penelitian, Teguh Budi Pratomo, saat ditemui Harian Jogja Express, di Fakultas MIPA UGM, Rabu (15/2). Penelitian yang memakan waktu enam bulan ini berhasil mendesain sebuah sistem pelaporan kepada polisi menggunakan satu tombol. Cara kerja alat tersebut dengan menekan tombol yang telah diberi program yang disesauikan dengan lokasi dimana tombol dipasang. Jika ditekan, tombol akan memberikan sinyal informasi ke transamiter. Data tersebut selanjutnya dikirimkan ke reciver yang sudah ditempatkan di pos polisi terdekat. Mahasiswa angkatan 2008 ini menambahkan, pengiriman data tersebut menggunakan sinyal gelombang radio. Sinyal yang diterima reciver di kantor polisi ditampilkan dalam bentuk laporan telah ada kejahatan di lokasi yang telah diprogram. Sistem tombol tersebut tidak hanya dapat memberi informasi kepada polisi bahwa sedang terjadi kejahatan. Apabila tombol utama dilengkapi fi tur pendukung lainnya, juga bisa sebagai pengunci pintu otomatis sehingga pelaku kejahatan terkunci di dalam ruangan dan tidak bisa melarikan diri. Peranti itu juga dilengkapi relai untuk memutus saluran listrik aktivitas pelaku kejahatan terbatasi. “Tujuan penelitian ini di antaranya membantu masyarakat, terutama para pengusaha, pertokoan maupun perumahan agar mempuyai sistem keamanan yang cepat melaporkan tindak kejahatan kepada polisi. Hal itu sekaligus mengurangi korban pencurian dan perampokan,†ungkapnya. Meski begitu, penelitian ini masih terdapat kekurangan. Jangkauan yang masih terbatas, yakni radius satu kilometer, sehingga alat ini hanya dapat digunakan bank atau toko yang dekat dengan kantor polisi. Namun alat ini juga memiliki kelebihan, yakni ketika listrik mati, maka secara otomatis akan tergantikan dengan energi batu baterai, sehingga selalu berfungsi setiap saat. (Kharisma Ayu Febriana JIBI/Harian Jogja Express)
hehehe biarpun cuma masuk koran-o lumayanlah masuk koran dan bukan kolom kriminal 🙂
wuih asik ni masuk koran. diprint trus ditempel ge 😀
hehehe
untung bukan rubrik kriminal 🙂
waw keren! TG masuk koran, ciamik banget 😀
hihihi norak ya saya 🙂
diprint, laminating, dipajang G 😀