Cerita Persiapan Nikah

Bagi sebagian orang persiapan menikah merupakan situasi yang cukup menguras emosi, perasaan, tenaga dan pikiran. Namun jika kita menjalani sesuai koridornya insyaAllah akan di mudahkan, for this something good. Beberapa waktu terakhir setelah saya kembali bekerja di Jogja lagi memang saya fokus kepada diri sendiri dan keluarga, mensykuri situasi seperti ini. Upaya upaya terhadap jodoh pun berjalan biasa saja tanpa ngoyo, meskipun up and down itu biasalah ya. Berpasrah dan doa serta terus berusaha merupakan cara tertepat.

Proses saya untuk akhirnya memutuskan untuk menikah dan menyiapkannya terbilang singkat. Mungkin ini jalan yang memang harus saya tapaki, serta jawaban atas doa-doa yang terpanjat untuk diberi yang terbaik di waktu yang terbaik menurut-Nya pastinya.

Selepas berkunjung bertemu orang tua calon, kemudian beberapa waktu (ini waktu terkrusial menurut saya dalam menentukan, hari-hari ini dilalui dengan doa dan istikhoroh yang selalu terpanjat, dan hasilnya serahkan kepada Nya untuk menuntun langkah kita) kembali berkunjung lagi bersama orang tua saya menemui orang tua calon untuk melamar. Alhamdulillah semua dimudahkan, semoga ini merupakan awal yang baik dari jawaban doa yang terbaik. Disepakatilah rencana akad pernikahan itu.

Kami merencanakan konsep pernikahan sederhana yang sesuai koridor syariat (insyaAllah ini usaha semaksimal kami). Kuncinnya adalah komunikasi yang baik dengan kedua belah keluarga mengenai konsep pernikahan yang syar’i. Kami bersyukur masing-masing dari keluarga kami bisa menerima konsep yang kami inginkan. Setelah survey beberapa venue, jalan tengah itu adalah menyelenggarakan akad dan walimah sederhana di sebuah masjid dan halamannya. Kami pilihlah masjid Kampus UGM beserta halaman, dengan konsep outdoor sederhana.

Kami kemudian memutuskan untuk meminta bantuan sebuah WO yang kebetulan masih teman untuk menjembatani konsep kami, keluarga, juga beberapa vendor lain. Semua itu kami percayakan kepada Hamdallah Production. Untuk catering dari hasil survey juga, dipilihlah Sisan Asri. Dekor menggunakan jasa Cholid Decor yang nantinya jg kami pasrahkan ke WO biar disesuaikan dengan tema. Untuk Souvenir kami membuat sebuah buku saku dzikir pagi dan petang dari Pustaka Muslim. Untuk dokumentasi foto dan video, juga desain undangan minta bantuan suami dari teman sendiri juga yaitu dari Jogja Wedding dan Horizonize Photo.

Rangkaian acaranya pun singkat, selepas akad di dalam masjid, khutbah nikah oleh ustadz Ahmad MZ hafidzahullah kemudian dilanjutkan walimatul urs sederhana di halaman masjid. Karena hari itu Jumat pagi dan masjid dan halaman harus segera steril untuk persiapan sholat jumat, acara kami pun selesai pukul 10.30. Alhamdulillah berjalan lancar.

Oiya salah satu yang perlu waktu khusus juga dalam persiapan adalah mendaftar ke KUA, dan dalam kasus kami karena tempat akad nya di Masjid Kampus UGM yang berada di wilayah administrasi kecamatan Depok, Sleman. Kami berdua mengurus ijin numpang nikah di KUA Kecamatan Depok. Sebelumnya kami masing-masing meminta surat pengantar dari KAU asal masing-masing. Selanjutnya ikuti petunjuk dan peraturan yang berlaku di KAU, insyaAllah dimudahkan.

Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu sehingga acara pernikhanan kami bisa berlangsung dengan lancar, semoga diberikan balasan terbaik olehNya. Doakan kami bisa menjalani fase hidup baru kami dan menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah. Aamiiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.