Buah Hati itu Datang

Berita baik dari Tuhan itu kami dapat akhir tahun lalu, yang Tuhan kabarkan lewat dua strip garis pada hasil testpack, alhamdulillah istri saya positif hamil. Untuk memastikannya kami mendatangi dokter obgyn, dan alhamdulillah berita itu dikonfirmasi oleh dokter. Waktu itu saya masih bekerja dan tinggal di Jogja jadi masih bisa mengantar periksa kehamilan kesana kemari.

Karena ini kehamilan pertama bagi istri saya, kami masih awam dengan hal ini. Kami pun aktif tanya sana sini, baca-baca mengenai kehamilan, dokter periksa yang rekomended, dan hal hal lain yang perlu dipersiapkan. Pun juga saya sebagai calon bapak, harus belajar menjadi suami siaga sangat perlu juga harus mengerti perintilan ini.

LDM

Pada awal tahun ini saya diterima menjadi abdi negara dan menyandang status calon pegawai negeri yang berkantor di Jakarta dan Serpong, kami pun memutuskan untuk menjalani LDM untuk sementara karena beberapa alasan. Sebagai calon pegawai negeri dengan beberapa keribetan diawal tentunya saya harus menyiapkan tenaga lebih apalagi saya juga berstatus suami siaga. Aktivitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) kembali lagi saya akrabi setelah tidak melakukannya sejak kembali kerja di Jogja. Bisa dibilang gaji awal saya habis untuk akomodasi pekanan ini. Itupun pada 3 bulan awal saya belum mendapatkannya, dan baru dirapel pada bulan keempat. Alhamdulillah saya masih punya sedikit tabungan dari pekerjaan sebelumnya, sehingga bisa memberikan sebaik yang saya bisa untuk istri dan calon anak saya.

Sebagai calon pegawai negeri saya harus mengikuti orientasi awal yang dulu namanya prajabatan, sekarang berganti nama pelatihan dasar. Latsar ini dilaksanakan selama 80 hari kerja, dimana 35 hari dilakukan di kelas dan selebihnya aktualisasi diunit kerja. Sehingga dalam 35 hari itu konsekuensinya, selama itu saya tidak bisa menemani istri saya dalam kehamilannya yang sudah semakin mendekati HPL.

Pastinya pikiran saya pun bercabang karena hal ini, saya melobi pusbindiklat di instansi saya untuk bisa diikutkan latsar ini pada batch yang pertama. Alhamdulillah dengan alasan itu saya diikutkan pada batch yang pertama dan berharap bisa membersamai istri saya pada hari kelahiran anak kami.

Tuhan Memberi Disaat yang Tepat

Namun Tuhan berencana lain, tepat hari ketika saya selesai mempresentasikan Rancangan Aktualisasi, malam harinya istri saya menelfon bahwa dia merasakan perut mules yang menjadi. Kalau dari hitungan HPL ini masih lebih awal seminggu dari itungan itu, dan juga saya masih ada hari terakhir Latsar untuk penutupan. Beberapa saat kemudian istri saya kembali telfon bahwa kontraksi semakin menjadi. Lantas saya menghubungi orang tua di rumah untuk mengantarkan istri menuju Rumah Sakit.

Saya pun juga mencari tiket untuk secepatnya pulang ke Jogja. Waktu itu pukul 11 malam, dan tiket tercepat ada pada penerbangan pertama esok paginya. Saya langsung menuju bandara malam itu juga. (terimakasih untuk teman-temen latsar yang membantu keriweuhan saya malam itu). Dalam perjalanan menuju bandara kakak saya menghubungi dan mengabarkan telah lahir putri pertama kami dini hari itu juga dengan normal. Nampaknya kamu tidak sabar untuk melihat dunia nak, dan tidak menunggu abi mu ini menemani bunda dalam melahirkanmu. Tapi tak mengapa, Syukur Alhamdulillah rencana Allah lah yang terbaik, memberi kelancaran segala sesuatunya, semua sehat dan selamat.

Pagi itu aku langsung menuju Rumah Sakit JIH, menemui istri dan anak saya disana. Tak berapa lama perawatpun mengantarkan buah hati kecil itu keruangan, dan disitulah aku melihatnya untuk pertama kalinya. Disitulah air mata haru kebahagiaan menetes melihat Buah Hati itu telah datang dan Allah titipkan kepada kami. Semoga kami amanah bisa menjaga, membesarkan, dan mendidiknya menjadi wanita sholehah yang memberikan manfaat sekitarnya.

One thought on “Buah Hati itu Datang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.