Kali ini saya mengajak adik-adik jalan-jalan lagi. Namun jalan jalan kali ini kita sambil menggunakan sepeda motor sespan milik pak lik saya. Sepeda motor sespan ini adalah sepeda motor biasa yang telah dimodif dengan tambahan gerobak kecil disampingnya. Sepeda motor sespan inilah yang belakangan digunakan oleh pak lik saya sebagai alat transportasi jalannya.
Sedikit cerita, pak lik saya adalah seorang yang mempunyai keterbatasan dengan kakinya. Dia mengalami sakit polio sejak dia kecil. Menurut cerita, ketika kecil dia mengalami panas badan yang cukup tinggi, dan orang tuanya membawa periksa ke pak mantri untuk berobat, bukan sembuh yang didapat melainkan kakinya menjadi menyusut dan tidak tumbuh normal.
Pak lik saya ini bekerja sebagai tukang service alat elektronika di salah satu sudut depan rumah saya. Bapak saya rela menyediakan ruang untuk dijadikan lapak bekerja untuk pak lik. Waktu saya kecil biasa saya pinjem kursi roda beliau untuk mainan, sebagai gantinya saya mengantarkan beliau pulang kerumah dengan mendorongnya. Sekarang keadaanya lebih baik dengan menggunakan sepada motor sespan ini, karena beliau bisa dengan mudah pergi kemana-mana.*nanti saya akan ceritakan lagi tentang pak lik
Kelas sanggar kali ini saya belum menyiapkan bahan ajar, sepontan saja saya ajak adik-adik naik sepeda motor sespan punya pak lik keliling kampung dengan niatan belajar merasakan gimana perasaan orang yang punya keterbatasan kaki untuk berjalan itu.
Adik-adik nampaknya terlihat sangat antusias, saya mengajak mereka ke sebuah lapangan sepak bola yang lebar, kita berhenti di tengah lapangan sambil guling-guling dirumput, bercerita, merasakan alahkah beruntungnya kita mempunyai kaki yang normal, bisa berjalan kesana kemari, bahkan berlari ketempat yang kita tuju.