Akad : Perjanjian Agung

Setiap kita punya cerita perjalanan masing masing dalam usaha pencarian. Sejatinya ujung dari setiap pencarian adalah menemukan. Begitu pun dengan jodoh, meski sejatinya hal itu sudah di’tulis’kan, hanya saja tetap perlu diusahakan. Bagi saya kalau boleh menoleh kebelakang, perjalanan menemukan itu tidaklah semulus cerita-cerita picisan. Kadang yang begitu kita harapkan, tidak serta merta sejatinya baik bagi kita. Namun selama dalam perjalanan itu kita terus melangkah membaik, pada akhirnya kita akan tetap menemukan juga.

Begitulah konsep jodoh bercerita sesuai alur Nya. Membuat setiap dari kita yang sedang berusaha membaik untuk menemukan, akan saling tertuntun menuju tujuan yang sama, dan pada akhirnya bertemu. Dari sana saya belajar memahami suratan  karena pilihan Nya adalah yang terbaik.

Tidak sampai disitu, perjalanan pun terus dilalui dengan perlu terus belajar menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan, karena diri kita pun punya kelebihan dan kekurangan yang darinya pasangan kita juga berdamai dengannya. Untukmu yang kita bertemu, terimakasih sudah mau menerima, semoga kita bisa bertumbuh bersama. Menjalani proses bersama membangun rumah tangga bersama, mewujudkan tujuan perjalanan kita bersama surga dunia dan akhirat.

Arah dan tujuan perjalanan baru dimulai…

Saya merasakan kelegaan itu ketika selesai mengikrarkan sebuah perjanjian yang agung mitsaqon gholidzo. Sebuah ikrar akad yang bisa mengikat dalam satu simpul yang kokoh untuk mengarungi perjalan yang baru. Ikrar yang membawa konsekuensi menjadikan kita berpindah peran dan bertambah tanggung jawab dalam mengarungi mahligai perjalanan. Namun jika kita niatkan ikhlas karena mengharap ridho Nya dan menjalankan syariatNya, insyaAllah sejak detik itu setiap nafas dan langkah baru kita akan bernilai ibadah. Bukankah kita dicipta hanya untuk beribadah? lantas apa yang dirisau dan diragukan lagi?

Alhamdulillahirabbil’alamin Jumat 15-09-2017 bertempat di Masjid Kampus UGM, pukul 08.00, kami telah mengikrarkan perjanjian yang agung  yang dalam kitab-Nya disebut ‘Mitsaqon Gholidzo’ itu tersimpul dalam sebuah kata akad, sebuah gerbang menuju babak baru dalam perjalanan hidup kami. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, kami memohon doa tulus sekalian, agar kami selalu dalam bimbingan Allah dalam menjalani fase ini hingga selamat dunia dan akhirat.Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dan kemudahan bagi kami.

Karena keterbatasan kami, kami hanya mengadakan akad sederhana sehingga melalui media ini, ingin mensyiarkan pernikahan kami. Sebuah usaha semampu kami untuk menjalankan sesuai konsep yang diajarkan, bukan seperti yang telah jamak ada, melainkan hanya walimah sederhana.

Akad

4 thoughts on “Akad : Perjanjian Agung

  1. walaupun ucapan ini terlambat, tapi saya ingin mengucapkan selamat menempuh hidup baru, semoga menjadi keluarga yang samawa. Aamiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This blog is kept spam free by WP-SpamFree.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.